Mencari Bentuk Ideal Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.


pangkalpinang-map-juni07.jpg

Kota Pangkalpinang dilihat dari Satelit dengan Google Earth

(sebuah keprihatian, kritik, ide kecil, uneg2, … untuk prestasi Pulau Bangka-Belitung sebagai peringkat kedua dalam kerusakan lingkungan)

“Setiap kembali ke Bangka hati saya selalu miris melihat kondisi geografi pulau Bangka dari angksa, danau ciptaan manusia bertebaran dimana2, sebagai akibat dari penambangan Timah baik secara resmi maupun liar. Seolah2 tidak ada yang peduli dengan nasib alam yang telah memberikan nilai ekonomis kepada manusia….Habis manis sepah dibuang.. setelah hasilnya dikuras sehabis2nya ditinggalkan begitu saja. Siapakah yang harus menjawab dan disalahkan ? Rumput yang bergoyangpun engan untuk menjawab”

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibiliy (CSR), muncul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat dan lingkungan alam. Seiring dengan dengan meningkatnya kesadaran dan kepekaan dari stakeholder perusahaan maka konsep tanggung jawab sosial muncul dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu konsep yang mewajibkan perusahan untuk memenuhi dan memperhatikan kepentingan para stakeholder dalam kegiatan operasinya mencari keuntungan. Stakeholder yang dimaksud diantaranya adalah para shareholder, karyawan (buruh), kustomer, komunitas lokal, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lain sebagainya.

Continue reading “Mencari Bentuk Ideal Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.”

Up ↑