Fasilkom UI Doctoral Promotion – Dr. Sofian Lusa


Promdok-sofian-CSMonday, July 6, 2015, Fasilkom UI held a doctorate conferment session for Sofian Lusa. The session was held at Fasilkom UI Auditorium with a dissertation titled “Social Technical Model Penerapan Knowledge Sharing di Komunitas Digital Perusahaan” (Social-Technical Model for Implementing Knowledge Sharing in Digital Community of Company).

The research was motivated by a number of failures in the implementation of knowledge management, especially knowledge sharing in a company’s community. This is due to the low participation in the activity of sharing along with inadequate number of studies about the combination of social technical aspects. In this research, the researcher focuses on designing a model for knowledge sharing. Continue reading “Fasilkom UI Doctoral Promotion – Dr. Sofian Lusa”

Ketika Bisnis Menjadi Samudra Merah


Istilah “samudra merah” merupakan istilah yang mengambarkan kondisi persaingan bisnis yang sudah jenuh, ketat, dan cendrung tidak sehat. Perusahaan yang mampu keluar dari samudra merah adalah perusahaan yang mampu berinovasi menciptakan samudra baru yang bercirikan persaingan belum ada atau istilahnya samudra biru. Konsep ini merupakan intisari dari buku Blue Ocean Strategy besutan dari W.Chan Kim dan Renee Maubourgne yang dipublikasikan pada tahun 2005. Memang tidak dapat dihindari sebuah persaingan di dunia bisnis, perusahaan-perusahaan raksasa yang pernah berjaya dulunya bisa jadi tinggal kenangan jika tidak piawai mengelola isu yang terjadi di dalam ekosistem bisnisnya khususnya terkait perubahaan.

Continue reading “Ketika Bisnis Menjadi Samudra Merah”

IT/BUSINESS CASE COMPETITION 2013


1st winner- ITCASO Binus 2013Since 2010, the e-Government laboratory is actively involved in various competitions related to IT Business and successively took home the trophy of second or third winner. This year, Bina Nusantra University (Binus) held IT Solution Case (ITCaso) Competition 2013 with the theme of Infinite Creation. The e-Government laboratory send 1 team named ‘Nusantara Consulting’ where Immanuel Sukrisna, Aldyra Dhien Swavira, and Adrian Nuradiansyah as the member and Jonathan Sofian as the supervisor.

ITCaso Competition aims to train and explored the analysis of the participants to a real life business cases in which the participants are expected to recommend business solutions using IT innovation. This year, ITCaso followed by a dozen teams from various Universities in Indonesia. Continue reading “IT/BUSINESS CASE COMPETITION 2013”

Knowledge Management in Action ( Case Study from Agate Studio)


arief agate 1Today, in my Knowledge management class ( Extension Program, Faculty of Computer Science, University of Indonesia), I bring a guest lecturer who implementing KM in their company. It is important to bring practitioner, because there are many assumptions that KM is  ‘just’ s concept that  hard to do, therefore KM has not been widely adopted in the company. Our guest lecturer is Arief  Widhiyasa, CEO of Agate Studio. In a brief profile of the company: Agate Studio is a game development company that was founded in 2009 with a current staff of about 80 people that spread across 3 cities : Bandung, Jakarta and Yogyakarta. Several Game Applications that they have made were Football Saga, Flames, Potret Hantu, shopping paradise, sexy witch, etc. Some of the games, Agate received several achievements such as winners of the Image cup, INAICTA, indigo, and a variety of national and international awards.

Why use a case study in game industry as a best practice, because this industry is an industry full of innovation, creativity, teamwork, and also spirit of  continuous learning. From presentation and class discussions, some ideas and lesson lesson related to the implementation of KM are: Continue reading “Knowledge Management in Action ( Case Study from Agate Studio)”

Perpustakaan juga perlu Knowledge Management


Screen Shot 2013-03-11 at 1.07.56 AM Saya teringat pada waktu menyelesaikan skripsi pada tahun 1996 lampau, tempat yang paling sering dikunjungi di kampus adalah perpustakaan. Tujuannya jelas, karena perpustakan tempat terkonsentrasikan berbagai pengetahuan dari berbagai displin ilmu. Hampir dipastikan semua perguruan tinggi memiliki perpustakaan sebagai ikon yang menjadi salah satu identitas dari institusi pendidikan.  Namun, Seiring dengan perkembangan jaman, peran pustakawan semakin ‘terancam’ jika tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan mulai melirik knowledge management (KM) sebagai tool untuk membantu dalam mengelola perpustakaan.

Dalam berbagai tulisan menyebutkan beberapa isu- isu yang terkait dengan  KM di perpustakan: pertama, menitikberatkan kepada bagaimana memaksimalkan peranan pustakawan dalam mengelola dan melayani karena pustakawan tidak mungkin dapat menghafal semua judul buku,  kedua, bagaimana pengetahuan tacit dari seorang pustakawan dapat diexplicitkan, ketiga,  Isu lain terkait bagaimana dapat memanfatkan teknologi informasi dalam memberikan layanan perpustakaan.

Dalam konteks isu diatas, jelas KM akan membantu pekerjaan pustakawan agar bekerja lebih cerdas yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah dan keuntunggan kompetitif bagi institusi dimana perpustakaan tersebut berada. Sebenarnya perpustakaan dapat dianalogikan sama dengan perusahaan pada umumnya. Lihat saja, perusahan Jepang yang mampu berinovasi lantaran mampu mengelola pengetahuan dengan maksimal. Belajar dari perusahaan Jepang  yang memahami betul akan pentingnya pengelolaan pengetahuan untuk menciptakan daya saing  sehingga dapat sustain di tengah persaingan. Prof. Ikujiro Nonaka merumuskan bahwa pengelolaan pengetahuan dapat mengunakan konsep SECI (Socialization, Externalization, Combination, Internalization ). Continue reading “Perpustakaan juga perlu Knowledge Management”

Program Corporate Social Responsibility (CSR) Peduli Guru


Sambutan pembukaan  Laboratorim E-Government Fasilkom Universitas INdonesia kembali mendapatkan kepercayaan sebagai pelaksana dari program Corporate Social Responsibilitiy (CSR) dan pengabdian masyarakat sebuah perusahaan swasta PT Barito Permai yang berlokaksi di Kota Pangkalpinang, Babel.  Pelaksanaan program ini berlangsung selama 2 hari dari tanggal 20-21 Februari 2013 di Hotel Grand Mutiara Pangkalpinang. Menarik untuk dicermati oleh PT Barito Permai, jika CSR kebanyakan berfokus kepada infrastruktur secara fisik justru perusahaan ini melihat sisi kompentesi sumber daya manusianya yang perlu difokuskan di Pangkalpinang. Oleh karena itu, untuk program CSR mereka bertajuk meningkatkan kompetensi pada Guru sekota Pangkalpinang (SD-SMP-SMA). Topik CSR terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komununikasi yang membawa dampak bagi guru-guru dalam menjalankan proses belajar mengajar. Workshop diikuti oleh sekitar 100 guru yang terdiri dari kepala sekolah dan guru yang mewakili sekolah negeri dan swasta. Ringkasan Materi yang diberikan terdiri dari 5 bagian yaitu:  Continue reading “Program Corporate Social Responsibility (CSR) Peduli Guru”

Apa Dampak Knowledge Management bagi perusahan ?


ImageJudul diatas seakan merupakan pertanyaan pembuka yang sering ditanyakan oleh klien, peserta seminar, atau mahasiswa ketika membahas mengenai Knowledge Management  (KM) di perusahaan. Wajar saja, karena KM dari umurnya masih dikategorikan sebagai bidang keilmuan ‘relatif’ baru dalam 2 dekade terakhir ini. Namun, menariknya meskipun tergolong ‘newbie’ keberadaannya mulai diperhitungkan oleh kalangan akademis dan praktisi minimal diperbincangkan dalam pelbagai forum bisnis dan manajemen. Untuk level perusahaan saat ini cukup banyak yang mulai menerapkan dengan menambahkan divisi baru untuk KM dengan sebutan pejabatnya sebagai Chief of Knowledge office (CKO). KM dipercaya dapat mempercepat pembelajaran bersama dalam pengembangan sumber daya manusia sehingga memiliki daya saing dan merespons perubahan pasar bisnis secara proaktif. KM merupakan kegiatan mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai prakteknya terjadi diseminasi valuable knowledge kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih efektif dibandingkan dengan sebelumnyam dengan cara saling berinteraksi, berbagi dan mengaplikasikannya dalam aktivitas sehari-hari.

Nah, sebelum membahas lebih mendalam ada baiknya pengertian knowledge harus disepakati terlebih dahulu karena mendefinisikan knowledge dari beberapa pakar ternyata berbeda-beda. Mendefinisikan knowledge menjadi sulit karena menggabungkan banyak intangibles seperti pengalaman (experience), intuisi (intuition), pertimbangan (judgement), keahlian (skill), dan pelajaran yang dipelajari (lessons learned) yang tujuannya agar pengambilan keputusan dapat lebih tepat dan efektif. Sedangkan definisi KM oleh beberapa pakar menyebutkan sebagai berikut: Continue reading “Apa Dampak Knowledge Management bagi perusahan ?”

HIMSISFO COMPETITION 2011


HIMSISFO 2011Lab E-gov Fasilkom Universitas Indonesia kembali berpartisipasi dan menoreh prestasi dalam ajang kompetisi nasional yaitu kompetisi Business IT Case Challenge(BCC) Himsisfo Universitas Binus 2011. Kompetisi nasional ini diadakan oleh universitas Bina Nusantara (Binus) dengan mengadopsi Business – IT Case Competition dari Singapore Managament University. Tim dari Lab E-Gov terdiri dari Denvil Prasetya (Fasilkom 2007), Diky Adisaputra (FE 2007), Christian Regensius (Fasilkom 2007) dan sebagai coach Jonathan Sofian Lusa (Peneliti di Lab E-Gov). Dalam kompetisi ini, para peserta dituntut untuk dapat memberikan solusi yang kongket dan applicable sehubungan dengan Business case yang diberikan. Pengetahuan mengenai konsep information system, competitive advantage, business planemerging technology dan financial measurementmenjadi dasar dalam memberikan solusi.

BCC HIMSISFO diadakan Selama 2 hari yaitu tanggal 11-12 Mei 2011. Kreteria peniliain terdiri dari ketajaman mengidentifikasi masalah, analisa solusi, dan presentasi. Di saat pengumuman pemenang, tim dari Lab E-Gov Fasilkom UI berhasil menempati posisi sebagai 2nd Winner. Terima kasih kepada Bapak Dana Indra Sensuse, Ph.D atas dukungan selama mengikuti kompetisi.( sumber : Lab E-Gov Universitas Indonesia)

Enterprise Architecture Model For Implementation Knowledge Management System (KMS)


Abstract— This research focuses on the design of enterprise architecture (EA) model for the knowledge management system (KMS). The research was motivated by the many failures in  implementating of KMS as well as the lack of studies on EA associated with the implementation of KMS. This study uses interpretative and socio-technical approach with soft system methodology and TOGAF as a framework.  The result shows that the availability of IT infrastructure does not maximize the implementation of KMS, therefore there is a need of a new holistic EA that accommodates all of the technological and socio perspective.

Keywords— Enterprise architecture model, Knowledge management system, TOGAF, Soft System Methodology, Socio technical. Download complete paper here.

PIECES Framework untuk Pengembangan Sebuah APlikasi


Definisi framework menurut Oxford English Dictionary (2003) adalah ‘a structure composed of parts framed together, one designed for enclosing or supporting anything; a frame or skelaton’ . Popper (1994) mendefinisikan framework yang mengacu kepada asumsi dasar atau fundamental untuk original intelektual yang diformulasikan sebagai basis dalam pengambilan tindakan. Berarti sebuah framework  harus memiliki satu kesatuan perangkat, struktur, prinsip, dan memiliki dasar kuat secara teori untuk mencapai hasil yang maksimal dalam tindakan  sehubungan dengan sistem yang akan dikembangkan. Definisi lain dari framework mengacu kepada bagaimana beberapa aspek yang berbeda dipresentasikan dalam  sebuah wadah, yang mempresentasikan proses konversi dan evolusi dari explicit knowledge menjadi kodifikasi (proses menjadikan tertulis) dan tacit knowledge (ada disetiap pikiran individu dan sulit untuk diartikulasikan)  menjadi knowledge creation spiral di dalam perusahaan. Dari definisi tersebut dapat dirumuskan esensinya tidak saja menjawab “ What is” namun sekaligus memberikan  pengertian ‘how to’. ( Wong & Aspinwall, 2004).   Continue reading “PIECES Framework untuk Pengembangan Sebuah APlikasi”

Up ↑